iotomagz.com – Siapa sangka bahwa fungsi ban mobil sebenarnya memiliki berjuta potensi untuk dikembangkan. Salah satunya adalah pengaplikasian Internet of Things (IoT) ke dalam ban mobil yang kini semakin populer. Dengan menggunakan sensor pintar, ban mobil semakin terkoneksi dengan internet, menciptakan integrasi sistem ban pintar dengan beragam perangkat digital.
Kegunaan penyematan sensor ke dalam ban mobil sendiri sangat beragam meliputi, pengumpulan informasi penting seperti suhu jalan, traksi, juga akselerasi kendaraan dan tekanan ban. Sensor pintar dalam ban bekerja secara terus-menerus mengumpulkan data-data yang sulit dikumpulkan oleh pengemudi secara manual.
Dari perspektif fleet management atau manajemen armada, data-data tersebut menjadi penting agar “ban bisa bicara”, memperingatkan pengemudi tentang masalah ban yang muncul, sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi. Sensor akan mengirimkan peringatan melalui indikator tertentu (biasanya kedipan lampu) dan mengirimkan umpan balik kepada sistem pemeliharaan armada melalui telematika. Informasi tersebut kemudian menjadi acuan bagi teknisi untuk melakukan perbaikan maupun penggantian berkala terhadap ban mobil.
Sensor pintar dalam ban mobil saat ini sudah semakin berkembang. Dalam penyematan sistem manajemen tekanan ban yang dipasang secara internal (TPMS = Tire Pressure Management System) misalnya, sensor elektronik dirancang untuk dapat bertahan di dalam ban truk yang bergulir, dengan terus-menerus mengirimkan data tentang faktor operasional penting seperti suhu, tekanan udara, dan getaran. Penyematan TPMS menjadi lebih menantang dibandingkan sensor di luar ban dikarenakan lingkungan ekstrim dalam ban.
Lalu bagaimana penggunaan sensor yang diterapkan dalam produk Goodyear? Perusahaan masih terus menguji beberapa ban purwarupa yang bisa terhubung secara ekstensif dengan berbagai perangkat dari pihak yang terkait. Penggunaan sensor mulai masuk pada beberapa konsep produk yang telah dikembangkan oleh Goodyear.
Eagle 360 Urban, menerapkan pendekatan yang sama dengan ban bundar (spherical) yang dicetak 3D dengan polimer super-elastis dan disematkan dengan sensor yang mengirim data jalan dan ban kembali ke panel control. Dimana data tersebut kemudian diubah menjadi desain tapak yang akan merespons kondisi jalan terkini dengan cepat dan berbagi info kondisi dalam jaringan lebih luas.
Sementara itu dalam ban konsep 3D Oxygene, lumut hidup dan fotosintesis digunakan untuk memberi daya pada elektroniknya. Listrik yang dihasilkan sendiri ini akan menggerakkan sensor yang terpasang, unit pemrosesan kecerdasan buatan, serta strip lampu yang menyala saat pengemudi mengerem atau mengubah jalur.
Penting diingat bahwa hingga sekarang ban pintar bersensor oleh Goodyear ini, belum tersedia untuk konsumen, Tim Goodyear terus mengumumkan perkembangan menarik dan menawarkan bukti melalui prototipe dan konsep produk baru yang akan mengubah peta industri ban menjadi lebih kompetitif di masa depan.
Artikel Sponsor : Rekomendasi Oli Motor Matic Terbaik di Indonesia